Kamis, 03 November 2011

FENOMENA MANUSIA ATAU TUHAN?

Lebih baik Tidak Tahu daripada Tahu,disisi lain Lebih mulia Tahu dari pada Tidak Tahu,lebih baik Bicara dari pada Diam,disisi lain lebih mulia Diam menjaga Rahasia dari pada bicara mengumbar Rahasia,lebih baik Berilmu dari pada Bodoh,disisi lain lebih Mulia Bodoh tapi di Rahmati dari pada Berilmu tapi Sombong,lebih baik Mulia dari pada Hina, di sisi lain lebih Mulia Hina tapi di Rahmati dari pada Mulia tapi Sombong di Hadapan Allah.

Kenali Allah sebagai mana kau mengenal sekitarmu,kenali Allah sebagai mana kau mengenal setiap sudut hatimu dan kenali Allah sebagaimana kau mengenal tiap sel dalam dirimu,setelah kau mengenalnya bermesraanlah Dengan-Nya,jangan kau MENGAKU KENAL TAPI TIDAK TAHU

Kebaikan hanyalah pada Allah,jalani semuanya karena itu yang terbaik,terima cacian,gunjingan,fitnah,jika itu ujian untuk membuktikan ketulusan cinta Pada-Nya,sesungguhnya tiada yang tahu bagaimana pandangan Allah terhadapmu Kecuali Allah sendiri,Maka sungguh mendahului Allah yang tahu seberapa jauh kedekatanmu Kepada-Nya,dan menyalahkan caramu Bermesraan Dengan-Nya

Setiap makhluk punya cara tersendiri untuk bermesraan dengan-Nya perbedaan cara itu bukannya menjadi perselisihan tapi seharusnya harus menjadi pemersatu,tidak saling melecehkan dan menjelek-jelekkan,anehnya perbedaan cara ini justru menyebabkan suatu fenomena yang baru dimana para pejalan Ruhani berlomba-lomba menjadi Tuhan,menganggap dia yang paling hebat, yang lain kecil dihadapannya,menganggap amalannya yang paling diterima oleh Allah
Sombong…..,mungkin itulah kata yang tepat untuk mendeskripsikan itu,pandangannya selalu kelangit tidak pernah sedikitpun menunduk ke tanah,kenal diri berarti kenal Allah, tapi kenal Allah mustahil bisa menjadi Allah,karena Allah tidak dapat dilahirkan,tidak akan cukup bumi,seluruh planet bahkan alam semesta ini untuk untuk menampung dzat-Nya,tetapkanlah pada Rahasia,janganlah pernah dilahirkan baik itu dengan lidah,perbuatan ataupun sikap
Tajul Khalwatiyah dua buah kata yang simple namun dalam, Tajul menurut bahasa adalah Mahkota, sedang Khalwatiyah menurut bahasa adalah tersembunyi,hm…. Alangkah indahnya jika kita menaruh Mahkota itu jauh di dalam Rahasia kita, cukup…..,cukup…., biarkan Dia yang mengatur kita bukan kita yang mengatur Allah,tidak usah bertanya tapi yakin tidak perlu bukti, biarkan Mahkota itu merasuk dalam setiap pori-pori bahkan setiap sel di tubuh,hingga aura Mahkota itu terpancar….bukan dengan mengumbar,dan menyombongkan segala pengetahuan yang kita anggap besar padahal senuktahpun tak lebih…
Wahai Allah ingin rasanya keluar dari lingkaran waktu ini lingkaran yang membelenggu yang hanya persepsi dan pandangan semua akan diri-MU izinkanlah HAmba masuk ke dalam lingkaran cintamu yang abadi….AMIN
WALLAHU A’LAM

1 komentar:

  1. Subhanalloh.. mkcih udah mnambah wawasan kami yg hina ini.. salam Tauhid az.

    BalasHapus